Selamat Datang diblog Zulfikar Semoga Kalian Mendapatkan Ilmu dengan blog ini !...

Allahhumma yasir walatuassir

Selasa, 21 Januari 2020

Mengenal XML Pada Android

Sekilas Apa itu XML?
XML singkatan dari eXtended Markup Language adalah bahasa markup yang digunakan untuk menyimpan data (tidak ada program) dan tidak tergantung dengan tools tertentu (seperti editor, dbms, compiler, dsb).


XML merupakan suatu bahasa Markup. Markup yaitu bahasa yang berisikan kode-kode berupa tanda-tanda tertentu dengan aturan tertentu untuk memformat dokumen teks dengan tag sendiri agar dapat dimengerti.
Pada android XML digunakan untuk merancang interface pada sebuah program yang akan dibuat.

Contoh element XML di TextView


Seperti yang kalian lihat pada contoh gambar di atas , untuk menerapkan element TextView , yang berfungsi untuk menampilkan text pada layar perangkat Android. Kita bisa mengawalinya dengan tag pembuka <TextView , lalu bisa kita isi dengan nama atribut , seperti pada contoh diatas yang termasuk atribut :

    android:id ,(Fungsi : untuk referensi di coding java)
    android:text , (Fungsi : isi konten text )
    android:layout_width (Fungsi : jenis atau ukuran lebar TextView)
    ndroid:layout_height ( Fungsi : jenis atau ukuran tinggi TextView)




Yang termasuk nilai atau value :


• "@+id/textView1"(Fungsi : value untuk referensi di coding java)
• "Hello okedroid" (Fungsi : value isi konten text )
• "match_parent" (Fungsi : value jenis atau ukuran lebar TextView)
• "wrap_content"  ( Fungsi : value jenis atau ukuran tinggi TextView)


Nah setiap awalan pasti harus ada akhiran , pada element TextView  diatas , kita harus menutupnya dengan tag penutup /> . Agar tidak ada terjadinya compile time erorr ,yang akan memberitahu kita ,bahwa tag tidak ditutup.  Setelah itu element tersebut ,nantinya akan di referensikan atau diconvert ke dalam codingan java.

Penggunaan Namespace XML

Namespace XML ,digunakan untuk nama unik dari element dan atribut ,didalam sebuah dokumen XML . Pada pengembangan Aplikasi Android ,setiap kita ingin menerapkan RelativeLayout atau LinearLayout sebagai RootView pada Layout , kita wajib mendefinisikan namespace XML ,yang dimana ,kita menggunakan xmlns:android  sebagai atribut , dan nilai atau value "http://schemas.android.com/apk/res/android".  Karna ini merupakan unique identifier, sama halnya pada penggunaan di bahasa pemrograman PHP ,atau C++.


Penggunaaan Namespace XML Android

Di beberapa kasus ,saat kita mengembangkan Aplikasi Android ,menggunakan Library milik orang lain ,misalnya. Kita dapat menggunakan namespace xmlns:app="http://schemas.android.com/apk/res-auto" untuk keperluan custom atribut. Namun ini tidak wajib ,tergantung kebutuhan kita. Serta kita juga dapat menggunakan namespace  xmlns:tools="http://schemas.android.com/tools". Selengkapnya bisa baca disini.

Antar Muka Layout

Semua element antarmuka pada Aplikasi Android, di bangun menggunakan View dan ViewGroup. View adalah suatu object ,yang di tampilkan di layar ,untuk menangani interaksi user (pengguna). Contohnya seperti TextView ,EditText,Button dan lain sebagainya. ViewGroup adalah objek yang menangani beberapa View dan View Group, yang dimana digunakan untuk mendefinisikan tata letak antar muka.Contohnya seperti : RelativeLayout, LinearLayout, dan lain-lain. Kita dapat membangun antar muka pada Layout XML ,dengan cara nested(bersarang). Seperti pada contoh gambar dibawah:





Sejarah XML
XML didesain oleh sebuah kelompok kerja yang terdiri dari 11 orang. Kelompok tersebut mendapat dukungan dari 150 orang di luar kelompok tersebut.
Pemimpin bidang teknis tim sebelas, James Clark, menyumbangkan elemen empty “>”, dan nama XML itu sendiri.
Nama-nama lain yang sempat diusulkan antara lain MAGMA (Minimal Architecture for Generalized Markup Applications), SLIM (Structured Language for Internet Markup), dan MGML ( Minimal Generalized Markup Language).
Pada 10 Februari 1998, XML 1.0 direkomendasikan secara resmi oleh W3C.XML 1.0 merupakan pencapaian tim sebelas dalam mendesain markup language untuk tujuan penggunaan di Internet, yang serba guna, dan kompetibel dengan SGML.
Selain itu, XML 1.0 juga mendukung pengembangan software yang memprosesnya, meminimalisasi fitur-fitur opsional, terbaca oleh manusia, singkat, padat, dan mudah untuk ditulis.Sampai artikel ini ditulis,
telah dilakukan kali ketiga perbaikan minor pada XML 1.0 perbaikan kedua menghasilkan XML 1.1, yang kini telah menjalani satu kali perbaikan. Pada 16 Agustus 2006 yang lalu, XML 1.0 Fourth Edition, dan XML 1.1 Second Edition dipublikasikan.
Keduanya dianggap sebagai versi terakhir XML yang ada sekarang.

Kegunaan XML
XML didesain sebagai solusi interoperabilitas antar software dari platform yang berbeda. Misalnya software A berjalan diatas platform Java, ingin berbagi informasi dengan software yang berjalan di atas platform NET.
software A akan membaca request dari software B dalam format XML.Atau bisa jadi software A menyediakan informasi yang sudah dikemas dalam fomat XML, yang dapat dimanfaatkan oleh software B, C, D, dan seterusnya.
Untuk mengakses informasi dalam format XML ini, digunakan tool yang bersifat web service. Contoh yang paling sederhana dari interoprabilitas menggunakan XML ini adalah RSS feed dan aggregator.
Saat ini banyak website berita dan blog yang menyediakan informasi yang dikemas dalam format XML, atau dikenal dengan nama RSS feed. Website lain atau aplikasi desktop yang disebut dengan aggregator dapat memanfaatkan informasi ini melalui web service, yakni HTTP, untuk membaca file XML, dan menampilkannya.
XML merupakan markup language. Namun, berbeda dengan HTML yang memerintahkan web browser bagaimana menampilkan informasi, XML menandai informasi secara terstruktur sehingga memudahkan aplikasi lain mengekstrak, dan menggunakannya.
Seperti halnya HTML, XML juga menggunakan tag-tag. Jika tag-tag pada HTML bersifat baku, tag-tag XML dapat dibuat sendiri, sesuai dengan kebutuhan.
Untuk memudahkan aplikasi membaca tag-tag apa saja yang memuat informasi serta struktur hirarkinnya, XML 1.0 dilengkapi dengan DTD ( Document Type Definition) yang terletak pada bagian header file.
Untuk menutup kekurangan pada DTD, XML 1.1 mengganti DTD dengan XSD (XML Schema Definition) yang lebih powerful dalam menggambarkan struktur file XML.



Share:
Lokasi: Jl. Kol. Wahid Udin, Lingkungan 1, Kayu Ara, Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan 30711, Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar

Zulfikar. Diberdayakan oleh Blogger.

BTemplates.com

Blogger templates

Blogger templates