Android Studio adalah Lingkungan Pengembangan Terpadu (Integrated Development Environment/IDE) resmi untuk pengembangan aplikasi Android, yang didasarkan pada IntelliJ IDEA. Selain sebagai editor kode dan fitur developer IntelliJ yang andal, Android Studio menawarkan banyak fitur yang meningkatkan produktivitas Anda dalam membuat aplikasi Android, seperti:
Gambar 1. File project dalam tampilan Android.
Setiap project di Android Studio berisi satu atau beberapa modul dengan file kode sumber dan file resource. Jenis modul meliputi:
Semua file build terlihat di tingkat teratas di bagian Gradle Script dan setiap modul aplikasi berisi folder berikut:
Anda juga dapat menyesuaikan tampilan file project untuk berfokus pada aspek spesifik dari pengembangan aplikasi Anda. Misalnya, memilih tampilan Problems pada project Anda akan menampilkan link ke file sumber yang berisi error coding dan sintaks yang dikenali, seperti tag penutup elemen XML yang tidak ada dalam file tata letak.
Gambar 2. File project dalam tampilan Problems, menunjukkan file tata letak yang memiliki masalah.
C. Antarmuka Pengguna
Jendela utama Android Studio terdiri dari beberapa area logis yang diidentifikasi dalam gambar 3.
Gambar 3. Jendela utama Android Studio.
Anda dapat menelusuri kode sumber, database, tindakan, elemen antarmuka pengguna, dan sebagainya kapan saja, dengan menekan tombol Shift dua kali, atau mengklik kaca pembesar di sudut kanan atas jendela Android Studio. Tips ini sangat berguna jika, misalnya, Anda mencoba menemukan tindakan IDE tertentu yang Anda lupa cara memicunya.
- Sistem build berbasis Gradle yang fleksibel
- Emulator yang cepat dan kaya fitur
- Lingkungan terpadu tempat Anda bisa mengembangkan aplikasi untuk semua perangkat Android
- Terapkan Perubahan untuk melakukan push pada perubahan kode dan resource ke aplikasi yang sedang berjalan tanpa memulai ulang aplikasi
- Template kode dan integrasi GitHub untuk membantu Anda membuat fitur aplikasi umum dan mengimpor kode sampel
- Framework dan fitur pengujian yang lengkap
- Fitur lint untuk merekam performa, kegunaan, kompatibilitas versi, dan masalah lainnya
- Dukungan C++ dan NDK
- Dukungan bawaan untuk Google Cloud Platform, yang memudahkan integrasi Google Cloud Messaging dan App Engine
Gambar 1. File project dalam tampilan Android.
Setiap project di Android Studio berisi satu atau beberapa modul dengan file kode sumber dan file resource. Jenis modul meliputi:
- Modul aplikasi Android
- Modul library
- Modul Google App Engine
Semua file build terlihat di tingkat teratas di bagian Gradle Script dan setiap modul aplikasi berisi folder berikut:
- manifests: Berisi file AndroidManifest.xml.
- java: Berisi file kode sumber Java, termasuk kode pengujian JUnit.
- res: Berisi semua resource non-kode, seperti tata letak XML, string UI, dan gambar bitmap.
Anda juga dapat menyesuaikan tampilan file project untuk berfokus pada aspek spesifik dari pengembangan aplikasi Anda. Misalnya, memilih tampilan Problems pada project Anda akan menampilkan link ke file sumber yang berisi error coding dan sintaks yang dikenali, seperti tag penutup elemen XML yang tidak ada dalam file tata letak.
Gambar 2. File project dalam tampilan Problems, menunjukkan file tata letak yang memiliki masalah.
C. Antarmuka Pengguna
Jendela utama Android Studio terdiri dari beberapa area logis yang diidentifikasi dalam gambar 3.
Gambar 3. Jendela utama Android Studio.
- Toolbar memungkinkan Anda melakukan berbagai tindakan, termasuk menjalankan aplikasi dan meluncurkan fitur Android.
- Menu navigasi membantu Anda menjelajah project dan membuka file untuk diedit. Menu ini memberikan tampilan struktur yang lebih ringkas yang terlihat di jendela Project.
- Jendela editor adalah tempat Anda membuat dan memodifikasi kode. Tergantung jenis file yang ada, editor ini dapat berubah. Misalnya, saat menampilkan file tata letak, editor akan menampilkan Layout Editor.Panel jendela fitur berada di sisi luar jendela IDE dan berisi tombol-tombol yang memungkinkan Anda memperluas atau menciutkan setiap jendela fitur.
- Jendela fitur memberi Anda akses ke tugas tertentu seperti pengelolaan project, penelusuran, kontrol versi, dan banyak lagi. Anda dapat memperluas dan menciutkan jendela ini.
- Status bar menampilkan status project Anda dan IDE itu sendiri, serta semua peringatan atau pesan.
Anda dapat menelusuri kode sumber, database, tindakan, elemen antarmuka pengguna, dan sebagainya kapan saja, dengan menekan tombol Shift dua kali, atau mengklik kaca pembesar di sudut kanan atas jendela Android Studio. Tips ini sangat berguna jika, misalnya, Anda mencoba menemukan tindakan IDE tertentu yang Anda lupa cara memicunya.
D. Jendela fitur
Sebagai ganti menggunakan perspektif preset, Android Studio mengikuti konteks Anda dan otomatis menampilkan jendela fitur yang relevan saat Anda bekerja. Secara default, jendela fitur yang paling umum digunakan disematkan ke panel jendela fitur di tepi jendela aplikasi.
- Untuk memperluas atau menciutkan jendela fitur, klik nama fitur di panel jendela fitur. Anda juga dapat menarik, menyematkan, melepaskan sematan, memasang, dan melepas jendela fitur.
- Untuk kembali ke tata letak jendela fitur default saat ini, klik Window > Restore Default Layout atau sesuaikan tata letak default dengan mengklik Window > Store Current Layout as Default.
- Untuk menampilkan atau menyembunyikan seluruh panel jendela fitur, klik ikon jendela di pojok kiri bawah jendela Android Studio.
- Untuk menemukan jendela fitur tertentu, arahkan kursosr ke atas ikon jendela dan pilih jendela fitur tersebut dari menu.
Jika Anda ingin menyembunyikan semua toolbar, jendela fitur, dan tab editor, klik View > Enter Distraction Free Mode. Langkah ini akan mengaktifkan Distraction Free Mode. Untuk keluar dari Distraction Free Mode, klik View > Exit Distraction Free Mode.
Anda dapat menggunakan Speed Search untuk menelusuri dan memfilter di dalam sebagian besar jendela fitur pada Android Studio. Untuk menggunakan Speed Search, pilih jendela fitur, lalu ketik kueri penelusuran Anda.
E. Navigasi
Berikut ini beberapa tips untuk membantu Anda menjelajah di dalam Android Studio.
- Beralih antar file yang baru saja diakses menggunakan tindakan Recent Files. Tekan Control+E (Command+E pada Mac) untuk memunculkan tindakan Recent Files. Secara default, file yang terakhir diakses akan dipilih. Anda juga dapat mengakses jendela fitur mana saja melalui kolom kiri dalam tindakan ini.
- Lihat struktur file saat ini menggunakan tindakan File Structure. Munculkan tindakan File Structure dengan menekan Control+F12 (Command+F12 pada Mac). Dengan tindakan ini, Anda dapat membuka bagian mana pun dari file saat ini dengan cepat.
- Telusuri dan buka class tertentu dalam project menggunakan tindakan Navigate to Class. Munculkan tindakan ini dengan menekan Control+N (Command+O pada Mac). Navigate to Class mendukung ekspresi canggih, termasuk camel humps, jalur, baris navigasi ke, pencocokan nama tengah, dan banyak lagi. Jika Anda memanggilnya dua kali berturut-turut, hasil dari class project akan ditampilkan.
- Buka file atau folder menggunakan tindakan Navigate to File. Munculkan tindakan Navigate to File dengan menekan Control+Shift+N (Command+Shift+O pada Mac). Untuk menelusuri folder dan bukan file, tambahkan / (garis miring) di akhir ekspresi Anda.
- Buka metode atau kolom menurut nama menggunakan tindakan Navigate to Symbol. Munculkan tindakan Navigate to Symbol dengan menekan Control+Shift+Alt+N (Command+Option+O pada Mac).
- Temukan semua bagian kode yang merujuk ke class, metode, kolom, parameter, atau pernyataan di posisi kursor saat ini dengan menekan Alt+F7 (Option+F7 pada Mac).
G. Gaya dan pemformatan
Saat Anda mengedit, Android Studio otomatis menerapkan pemformatan dan gaya seperti yang ditentukan dalam setelan gaya kode Anda. Anda dapat menyesuaikan setelan gaya kode menurut bahasa pemrograman, termasuk menentukan konvensi untuk tab dan indentasi, spasi, penggabungan, tanda kurung kurawal, dan baris kosong. Untuk menyesuaikan setelan gaya kode Anda, klik File > Settings > Editor > Code Style (Preferences > Editor > Code Style pada Mac.)
Meskipun IDE otomatis menerapkan pemformatan selagi Anda bekerja, Anda juga bisa memanggil tindakan Reformat Code secara eksplisit dengan menekan Control+Alt+L (Opt+Command+L pada Mac), atau secara otomatis mengindentasi semua baris dengan menekan Control+Alt+I (Control+Option+I pada Mac).
Gambar 4. Kode sebelum pemformatan.
Gambar 5. Kode setelah pemformatan.
H. Dasar-dasar kontrol versi
Android Studio mendukung berbagai sistem kontrol versi (VCS), termasuk Git, GitHub, CVS, Mercurial, Subversion, dan Google Cloud Source Repositories.
Setelah mengimpor aplikasi Anda ke Android Studio, gunakan opsi menu VCS pada Android Studio untuk mengaktifkan dukungan VCS bagi sistem kontrol versi yang diinginkan, membuat repositori, mengimpor file baru ke kontrol versi, dan menjalankan operasi kontrol versi lainnya:
- Dari menu VCS Android Studio, klik Enable Version Control Integration.
- Dari menu drop-down, pilih sistem kontrol versi yang ingin dikaitkan dengan root project, lalu klik OK.
Menu VCS sekarang menampilkan sejumlah opsi kontrol versi berdasarkan sistem yang Anda pilih.
I. Sistem build Gradle
Android Studio menggunakan Gradle sebagai dasar dari sistem build, dengan lebih banyak kemampuan khusus Android yang disediakan oleh plugin Android untuk Gradle. Sistem build ini berjalan sebagai fitur terintegrasi dari menu Android Studio, dan terpisah dari command line. Anda dapat menggunakan fitur-fitur sistem build untuk:
- Menyesuaikan, mengonfigurasi, dan memperluas proses pembuatan build.
- Membuat banyak APK untuk aplikasi Anda, dengan berbagai fitur yang menggunakan project dan modul yang sama.
- Menggunakan kembali kode dan resource di seluruh set sumber.
Berkat fleksibilitas Gradle, Anda dapat mencapai semua ini tanpa mengubah file sumber inti aplikasi Anda. File build Android Studio diberi nama build.gradle. File tersebut adalah file teks biasa yang menggunakan sintaks Groovy untuk mengonfigurasi build dengan elemen yang disediakan oleh plugin Android untuk Gradle. Setiap project memiliki satu file build tingkat atas untuk seluruh project dan file build tingkat modul terpisah untuk setiap modul. Saat Anda mengimpor project yang ada, Android Studio akan otomatis menghasilkan file build yang diperlukan.
J. Mengelola dependensi
Dependensi untuk project Anda ditentukan oleh nama dalam file build.gradle. Gradle menangani penemuan dependensi dan menyediakannya di build Anda. Anda dapat mendeklarasikan dependensi modul, dependensi biner jarak jauh, dan dependensi biner lokal di file build.gradle Anda. Android Studio mengonfigurasi project untuk menggunakan Maven Central Repository secara default. (Konfigurasi ini disertakan dalam file build tingkat atas untuk project.)
K. Fitur profil dan debug
Android Studio membantu Anda menjalankan proses debug dan meningkatkan performa kode, termasuk proses debug inline dan fitur analisis performa.
Proses debug inline
Gunakan proses debug inline untuk menyempurnakan panduan kode Anda dalam tampilan debugger dengan verifikasi inline untuk referensi, ekspresi, dan nilai variabel. Informasi debug inline meliputi:
- Nilai variabel inline
- Objek perujuk yang merujuk ke objek terpilih
- Nilai yang dihasilkan metode
- Ekspresi operator dan lambda
- Nilai tooltip
Gambar 6. Nilai variabel inline.
Untuk mengaktifkan proses debug inline, di jendela Debug, klik Settings dan centang kotak Show Values Inline.
Profiler performa
Android Studio menyediakan profiler performa agar Anda dapat melacak penggunaan memori dan CPU aplikasi, menemukan objek yang batal dialokasikan, menemukan kebocoran memori, mengoptimalkan performa grafis, dan menganalisis permintaan jaringan dengan mudah. Saat aplikasi Anda berjalan di perangkat atau emulator, buka tab Android Profiler.
L. Pemeriksaan kode
Setiap kali Anda mengompilasi program, Android Studio akan otomatis menjalankan Lint yang telah dikonfigurasi dan pemeriksaan IDE lainnya untuk memudahkan Anda mengidentifikasi serta memperbaiki masalah kualitas struktur kode Anda.
Fitur Lint memeriksa file sumber project Android Anda untuk menemukan potensi bug dan peluang pengoptimalan guna mencapai ketepatan, keamanan, performa, kegunaan, aksesibilitas, serta internasionalisasi.
Gambar 7. Hasil pemeriksaan Lint di Android Studio.
Selain pemeriksaan Lint, Android Studio juga menjalankan pemeriksaan kode IntelliJ dan memvalidasi anotasi untuk menyederhanakan alur kerja coding Anda.
0 komentar:
Posting Komentar